(Diceritakan
disebuah rumah kontrakan kecil didaerah perbatasan jakarta – bekasi yg
tempatnya agak menjorok kedalam
perkampungan)
Pukul pagi 04.30 wib,,,kumandang adzan
subuh teralun tersela kokok ayam menyambut pagi .Tiba – tiba “tuttuttututututtt....” bunyi teko pemanas mengagetkan mimpi indah dari seorang pemuda berusia 25th (Pendi namanya tokoh karakter utama dari
cerita ini),Pendi pun terbangun dari mimpi itu.Dan segera tak ingin berlarut-larut dari mimpi itu,pendipun bergegas bangun dan
mengarah kekamar mandi untuk mengambil air wudhu karna waktu shalat subuh sudah tiba.Seperti biasa ibu pendi menyiapkan sarapan untuknya,dg segelas teh
panas dan kue basah yg dibelinya disamping rumah.
”Sruppp,,,ajibb pagi2
sruput teh buatan ibu,,,(celoteh pendi
sambil membakar rokok dan menyomot kue
gemblong disampingnya..).
Tiba2 ibunya duduk disampingnya dan berkata,”
pen..dah saatnya bayar kontrakan,loh...
Sahut pendi,” iaa
bu...nantikan gajian,jadi ibu tenang aja,dan bilang ke ibu win(pemilik rumah kontrakan),nanti
sore..dibayarnya.
”ya sudah nanti aja km yg
kesana”,(sahut ibu)
”ok deh,pendi mau mandi
dulu dah bu,dah setengah tujuh..siap2 go to the work...semangat2..”(balas pendi menjawab).
(pendi
adalah anak tunggal, dia hanya tinggal bersama ibunya disebuah rumah kontrakan
kecil,didaerah kota bekasi.pendi bekerja sebagai buruh disebuah perusahaan
penjual jasa dikawasan industri didaerah jakarta).
Setelah selesai semuanya
dan rapi bergegas pendi berjalan menuju tempat
kerjanya dengan berjalan kaki sampai jalan raya,dan seperti biasanya desakan
angkutan umum menantinya.tapi sebelumnya dia kerumah ibu win (pemilik rumah kontrakan) selang satu rumah arah keluar menuju jalan
raya.
“Assalamualaikum,,,pagiii..bu..bu
winn...assalamualaikum,pagii..”(perlahan pendi memanggil)..
Aduh..mana orangnya
iaahh??? (Cemas pendi mengejar waktu...)
Sambil celangak
celinguk,dan akhirnya pendi melihat tombol bel...tanpa ambil pusing pendi
langsung menekannya...lalu tiba2..dddrrreettt..
”Auww...ihhh,anyirr..nyetrumm
lagi...auww” (sambil mengibas-ngibaskan
tangannya).
“Maderodok nehh,pagi2 dah
senam jarii..”(dengan nada dongkol..).
Beberapa detik
kemudian....
“Doorrr....ayoo mau
ngapainnnn mas pendi???.....” (teriak
dari belakang Septiana,anak sulung ibu win calon sarjana,mahasiswa dari
universitas salah satu jakarta).
“Astagfirullah....(berucap pendi dengan spontan...).
“eh septi...ngagetin
aja...(nyengir pendi melihat septiana,anak
ibu win yang cantik) hehehe...”
‘’Mamah kamu ada Sep.. ??
Septiana maksudnya,,,he (tanya pendi).
“Sep,,sep..emangnya
asepp,,huh “.(dengan senyum manja,jawab
septi).
“iaa deh maaf,,bis
manggilnya apa masnya??(sahut pendi).
“Ndo’ ajah kaya mamah
panggilnya” ( jawab septiana).
“iaa deh,,Ndo’...mamahnya
ada,,(balas pendi).
“bentar iaahh” (balas septi).
“Mahh,,, ada mas pendi”..
(teriak sambil menuju ke dalam rumah).
Beberapa saat
kemudian...keluarlah ibu win menemui pendi.
“Ada apa pen???”(sahut ibu pendi).
“Anu bu,,e’’’... anu??? (sambil pasang muka melas,pendi menjawab).
“Anu,apa.ngomong yang
jelas???’’ (tegas ibu win).
“itu,bu...untuk uang
kontrakannya,,nanti sore ia paling lambat.”(jawab
pendi).
“dikirain ada apa,kamu
nihh...iaa tenang aja ibu juga belum kerumah,ko malah kamunya yang duluin”. (jawab ibu win).
“oke,makasih banyak bu..”(senyum pendi sumringah).
“yoda, saya permisi bu
mau berangkat...”(pendi berpamit).
“iaahh,,hati2 iaa,,cari
duit yang banyakk..(sahut ibu win).
“sippp ...bu..”(jwb pendi sambil bergegas).
“hati2 mas...(ikut teriak septiana).
“hushh kamu apaan sih..”(tegur ibu win pada anaknya).
Pendi sambil berlari
mengadahkan tangannya dan tersenyum mengarah septiana.
Berlari pendi menyusuri
jalan tanah liat area pesawahan,jalan pintas menuju jalan raya.
Sesampai jalan raya dia
menyegat angkutan umum arah kawasan industri,,dan tak satupun angkutan berhenti untuk
mengampirinya karena padatnya arah ke kawasan.
Arah jam menunjuk pukul
7.30wib.
“duh bakal disemprot bos
lagi nehh >,< hmmpptt” (gumam
pendi).
Dan akhirnya ada juga
angkutan umum yang berhenti.
“alhamdulillah ada juga” (ujar pendi).
Didalam angkutan
umum,terbayang wajah septiana anak bu win.
“cantik juga,anak bu win”(dalam hati pendi).
“astagfirullahaladzimm”(menyadarkan diri).
Tiba2,getar sms ...
“Masnya...hati2,berangkatnya,,semangat
ia” (sms kekasih pendi yang sedang
menjalani hampir setahun,fatimah namanya).
“ia de,,makasih iaa J “ (balas
sms pendi).
Setelah berlalu semuanya
tak tertinggal kemacetan ibukota,akhinya pendi sampai juga dikantor dikawasan
industri.waktu menunjukkan puku 8:30 wib
Sesampainya masuk,tiba2
teriakan seperti biasa didengar oleh pendi.
“woyyy..jam berapa
nehh!!!! (gita bos pendi).
‘’mav bos,,tadi ada
keperluan sebentar..”:( (jawab pendi).
“Alah ngeles ajah...(balas gita).
“hari ini kamu kunjungi
tempat ini..”(gita memberi tugas sambil
menyodorkan berkas).
“iaa siapp...(jwb pendi).
Setelah mengurus beberapa
keperluan kantor dan bersua dengan beberapa teman kantor ,tanpa membuang waktu
pendi langsung menyegerakan untuk bekerja.
Dilain tempat dirumah kontrakan pendi, tak tertinggal ibu
pendi mengucap hajat disela doa pada waktu dhuha yang terus dilakukan ibunya.
“Ya Alloh,Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang..”
“Sesungguhnya,tiada daya
upaya kami tanpa pertolonganmu...”
“Semua
Kekuasaan,Keindahan,Kecantikan serta Kelembutan adalah MilikMu..”
“Pada Dhuha ini hamba
memohon padaMU Ya Rabb..”
“Padamu hamba berserah
diri, dan Padamulah hamba mengharap pengampunan juga keridhoanMu..”
“Permudahlah apa yang
menjadi sulit pada hambamu ini..”
“Lindungilah kami dengan
pertolonganmu,lindungilah anak hamba yg sedang mencari rizki’’
“mudahkanlah sgala
pekerjaannya serta jauhkanlah dari segala yang tidak diinginkan”
(Doa seorang ibu yangmendoakan anaknya,mengharap
keselamatan terhadap anak satu2nya yang menjadi tulang punggung keluarga).
Walaupun Pendi seorang anak yang agak slengekan kata
orang2 terdekatnya,tetapi dia memiliki pribadi yang menurut kata orang tua apik,dia
sangat menjunjung serta menyayangi orang tuanya.
Kembali ke kantor pendi,suasana
kesibukan masih menyelimuti area kantor yg padat akan aktifitas.
“Hari ini,anak2 gajian ya
git?”,tanya ibu alawiah kepada gita (tokoh
bagian keuangan ditempat kantor pendi).
“Ia bu, sekarangkhan dah
tanggal 2..heheh ibu lupa ia...?”(jawab
gita)
“oh ia,,ya sudah nanti
aku tunggu absensinya anak2 dari kamu..”(tegas
ibu alawiah)
“ok segera bu..” (sahut
gita)
Sambil mempersiapkan laporan untuk ibu alawiyah
tiba2,dering telpon berbunyi di meja gita.
“ttuuuuttttt....tttuuuuttttt...”(imajinasi telpon,harap jgn berpikir kelain
tempat,he).
Diangkatnya telpon oleh
gita.
“‘ya..haloo...dengan gita
disini...”(jawab gita ditelpon).
“Git...hari ini kita
dapet tender untuk pelebaran wilayah diluar kota,kamu punya orang untuk
memposisikannya yah,tipikelnya dapat dipercaya oleh kantor kitalah..”(Bp.Supono,bos besar ditempat kantor pendi).
“Owhh,,selamat
pak..perusahaan kita makin besar dong pak,sekali lagi sukses ia pak...,,oke
nanti saya analisa dari hasil kerja juga attitude karyawan2 disini mana yang
sekiranya bisa memposisikan disana”.(jawab
gita)
“okeh,,,saya tunggu ia
git.. sore ini.karena saya harus dapat jawabannya hari ini juga,nati saya
emailkan detail lebih lanjut untuk kota yg harus disinggahi”.(tegas,bp.supono)
“siap, pak ditunggu..”(sahut balik gita).
Tak beberapa lama selang
menelpon gita melanjutkan pekerjaan dan setelah selesai dia melaporkan report
untuk gaji karyawan ke ibu awaliyah dan konsultasi mengenai siap karyawan yang
akan dimutasi kerjakan.
“huft,akhirnya kelar
juga..okeh segera laporan dikirimmm....”(teriak
gita).
“Ibuuu...ini data yang
dimintaaa.....(manja gita melaporkan
hasil kerjanya ke ibu awaliyah).
“cepat juga
kamu,git..thanks ia”(jawab ibu awaliyah).
‘oh ia bu,,tadi bos besar
telpon,katanya perusahaan kita mau buka cabang baru diluar kota”(cerita gita pada ibu awaliyah).
“oh..ya??? baru tahu
saya...,bagus dong”(terkejut ibu
awaliyah)
“iaa..bagus sih bagus,
permasalahannya bos meminta saya untuk mencari karyawan ygdapat dipercaya untuk
menghandle disana,,,hmmppptt mumet aku,,ckckck..”(sambil menepuk kepal gita mencetus).
“yachh,tinggal kamu pilih
saja..mana yang baik dari anak buahmu..bereskan..”(sambil mengecek laporan ibu awaliyah menjawab pertanyaan gita).
“Punya usul bu..?”(cetus kembali gita).
“ok,good job reportnya
gita..:)” (sambil tersenyum dan mentup
lampiran hasil laporan gita).
“ih ibu nyebelin,,orang
diajakain ngobrol juga.:(“ (cemberut
gita).
“hehhe..lucu kamu, jadi yang
punya anak buah ko malah jadi bingung,oke2 serius deh..”(sambil meledek ibu awaliyah).
.”Gimana
menrut kamu kalo si Kipli, dia kan udah lama diperusahaan kita?”(saran ibu awaliyah).
“hmmm..dia dibutuhkan
banget bu untuk dioperation ini bu,karena yangpegang kendali semua area lapangannya”
(ujar gita).
“Kalau Anto gimana? Dia
juga dah lama..?? (saran lagi dari ibu
awaliyah).
“Dia mah kurang bu,lama
sih lama tapi nanti guder lagi...”(sahut
kembali gita).
“yo,,mboh lah git..ini
gak,itu enggak sapa lagi..si Ali,Kiman pa Pendi..seterah kamulah kamu yang
punya anak buah”(sambil gerutu ibu
awaliyah bosan menanggapi gita).
“Yah..yahh Pendi,dia
lumayan smart walaupun kadang suka telat,tapi hasil kerjanya juga bagus”(seketika gita mendapatkan jawaban).
“Makasih bu buat usulnya...(sambil lari meninggalkan tempat bu
awaliyah).
“huft..kadang gak jelas
si gita..(cetus bu awaliyah sambil
melanjutkan kerjanya kembali).
Kembali ke layar pendi lagi,,diterik matahari jakarta
yang panas juga kemacetan ibukota yang super padet..dengan sigap pendi menyelesaikan keluhan2 konsumen
dari perusahaan jasanya.
“oke pak sudah
kelar,nanti kalo kendala lagi silahkan hubungi dikontak layanan pelanggan,saya
minta tanda tangannya aja pak”(komunikasi
pendi dengan konsumen).
“okeh mas,terima kasih
banyak iaa??...ini buat uang bensin mas jangan ditolak”(jawab konsumen sambil memberikan amplop).
“oh makasih banyak pak,okeh....
kalo begitu saya SKP deh pak”(jawab
pendi).
“Apa tuh mas..SKP??”(sahut konsumen).
“Sudah Kelar Permisi”..hehe..(Sambil nyengir pendi).
‘’hahaha...Bisa aja
nih,masnya...(sambil tertawa konsumen).
“okeh,permisi pak ..”(pamit pendi).
“ya,,hati2 mas..(cetus konsumen).
(Sambil meninggalkan tempat pendi berjalan untuk kembali
ke konsumen berikutnya).
“Alhamdulilah dapet
ceperan gak Mujaer...” (benak pendi
senang mendapatkan tips).
Jam menunjukkan 12:05 Adzanpun berkumandang,seketika itu pendipun
bergegas mencari masjidterdekat.
“dah Adzan aja cepet
banget perasaan hari...shalat dulu dah”(gumam
sendiri pendi).
Selesai shalat pendi pun berdoa
:
“Ya..Alloh Yg Maha
Pengasih lagi Maha Penyanyang,Engkaulah yang Mengatur atas segala sesuatunya
dikehidupan hamba2mu,hamba mohon mudahkanlah apa yang menjadi sulit
bagiku,serta keluargaku terutama orang tuaku.Amien2 ya roballalamien”.
Setelah selesai pendipun meninggalkan masjid,tak jauh
dari masjid ada tukang gorengan dan es cendol. Kebiasaan pendi pabila dapet
uang tips disempatkannya membeli jajan untuk pengganjal perut.
“Nah ada rogengan
tuh,lumayan buat ganjel...”(cetus pendi)
“Bang gorengan ban,tiga
rebu ja..campur (pesan pendi pada tukang
gorengan).
“Bang cendol juga
bang...”(pesan pendi pada tukang cendol
sebelah tukang gorengan).
Sambil menunggu tiba2 hpnya bergetar,tertanda sms dari
kekasihnya Fatimah.
“Masnya.jangan lupa
maem...nih aku gi maem dikampus,trus inget kamu”(isi sms).
“Ya.Alloh begitu
perhatiannya dia padaku..terima kasih de’(panggilan
untuk kekasihya)..kamu perhatian banget”(dalam
pikiran pendi berkata).
“makasih syg,ni masnya
juga gi istirahat,miss u (balas sms).
“miss u to masnya...de’
kangen” (balas sms).
“hu’um,masnya juga..nanti
kalo libur kita ketemuan ia?” (balas
sms).
“bener ia,nanti biar de’
ja yang kerumah kamu..”(balas sms).
“oke siap bos,,,yoda
ma’emnya dilanjut lagi nanti keseleg,,hehehe,nanti masnya sms lagi J “ (balas
sms).
“oke..”(mengakhiri sms).
Kilas balik sedikit untuk
pendi dengan kekasihnya Fatimah,hubungannya sudah hampir setahun berjalan
selama hubungan pendi antar fatimah berjalan dengan baik tapi karena pendinya
yang memang tidak terfokus dikarenakan,banyak yang harus dipenuhi baik
kehidupan keluarganya juga harapan karir unuk masa depannya yang belum
jelas,jadi terkesan pasif terhadap kekasihnya,(Sebenarnya sayang).
Berawal kisah
cintanya,dikarenakan fatimah tertarik terhadap pendi,yang begitu nyaman
terhadap komunikasinya yang pada saat lalu pernah magang ditempat kerja
pendi,lama kelamaan berjalan dg sendirinya menjadi sepasang kekasih.
Pada Awal jadinya memang
juga Pendi setengah hati,bukan karena hal yang neko2,tapi memang dikarenakan
kondisi kehidupannya yang harus pontang- panting demi berjalannya kehidupannya.dia hanya
khawatir tidak bisa membahagiakan kekasihnya seperti halnya sepasang kekasih.
Flash back,moment kisah
menjalin hubungan pendi dan fatimah :
“kamu yakin mau jalan dengan
mas pendi?” (tanya pendi pada fatimah).
“diam dan mengangguk
tersipu malu”(gerak tubuhfatimah).
“ya,,sudah kita coba
ia,bismillah”(pendi dengan segenap hati
untuk mencoba,walau ada feel bakal banyak gelombang didepan nanti).
Tarrraa...lanjutt
cerita,,,beberapa setelah sms berakhir,pendi dikejutkan oleh tukang gorengan
dan tukang es.
“Mas,nih
gorengannya...bengong aja”(tegur tukang
gorengan).
“Iaa nih si masnya,masih
muda suka bengong,nih esnya juga mas”(tambah
tukang es cendol).
“hee..iaa maaf...”(nyengir pendi sambil menerima gorengan dan
esnya).
Beberapa saat juga saat pendi sedang memkan
gorengannya,dering hp_nya berbunyi kembali...
Dilihatnya pendi kembali
ke hpnya, ternyata teman akrab pendi ‘’Bembi”.
“Hello broo’’...(teriak bembi dihp)
“Kutu...” (Jawab pendi)
“hahahha....kuprett ..” (balas pendi)
“Posisi...”??? (tanya bembi).
“Lagi istirahat bro,,” (balas pendi).
“nanti malem mampir
gak...basecamp?” (tanya kembali bembi).
.”insya
Allohlah nanti lihat sikon...”(balas
pendi).
“Okehh Siapp...”(jawab
bembi).
“oke,thank u..”(balas pendi mengakhiri).
“yuppss...”(bembi
juga mengakhiri).
(bembi adalah sahabat pendi dimana dia sering tukar
pikiran untuk sharing,kadang suka bercanda melepas penat ditempat
basecamp/kontrakan bembi yang tempatnya enak buat netralisir problem2,karena
depan halamannya masih ada pemandangan yang masih jarang ditemukan di kota
jakarta).
Setelah capcus semua
kelar pendipun melanjutkan aktifitasnyanya kembali,hingga sorepun menjelang
tiba,pendipun melangkah untuk kembali kekantornyauntuk melaporkan semua
aktifitasnya.
“huft,akhirna kelar juga
nih kerjaan...saatnya pulang..dan ambil gajiii”(berucap sendiri pendi dalam kelelahan).
Sesampainya dikantor
pendipun kembali dipanggil oleh gita (bosnya).
“pen..nanti keruangan
saya ia,ada yang mau saya bicarakan”...(sahut
gita yang memang saat itu menunggu pendi
di depan ruangannya).
“oh,,siap boss,,,tapi ada
apa iaahh??..(tanya kembali pendi).
“dah..nanti kamu juga
tahu” (balas gita).
“oke deh,siap nanti saya
ke ruangan bu gita.saya kelarin dulu nih untuk laporannya nih bu”(sahut pendi).
“oke,saya tunggu...”(jawab gita).
Setelah pendi menyelesaikan laporannya,bergegas pendipun menghampiri
ruangan bosnya.
Beberapa saat sebelum keruangan bosnya berpapasan pendi oleh teman sekantornya kipli.
“Dari tadi bu gita
nungguin lo tuh pen,kayanya ada yang penting yang mau disampein...”(cetus kipli pada pendi).
“Masa seh, mang ada apaan
seh, mas kipli? “(jawab pendi).
“Gue juga gak tau
broo,suprize kali ato naek gaji...hehhe “(balas
kipli).
“Amien kalo mang
bener,mas..yoda saya ketempat bu gita dulu mas,makasih ia buat infonya..”(balas pendi sambil tersenyum).
Setibanya didepan ruangannya detub jantung pendi tiba2
berdegub kencang,bulu kuduk berdiri juga
tangan terasa dingin (nervous).
“Bismillah,,moga gak ada
apa2..(pendi sambil mengetuk pintu).
“masupp....” (jawab gita)
‘’Duduk pen..saya mau
bicara,,nehh “(ujar kembali gita).
“Memangnya ada apa sih
bos..tumben2nan manggil saya secara pribadi keruangannya bos???”(tanya pendi).
“Gini...ehmmm,,mau gak
kamu..eee’’ (jawab gita).
“eeee.....apa neh bos???”(tanya kembali pendi).
“Kamu mau gak
dimutasikan???”(cetus gita).
“Haahh Amputasi...??” (kaget pendi).
“Ett..dahh...” (logat betawi gita)
“MUTASI mas Pendii...” (tegas gita)..
‘’Apaan tuh bos....”(belaga bego pendi).
“Ahh.elu mahh,,,serius
dikit napa?” (tegas kembali gita).
“Iaa..soriii boss,,serius
amiirrr...”(ngeledek pendi).
“Gini pen,,tadi bos besar
telpon gua katanya dia dapet tender baru untuk buka cabang diluar kota..lu siapkan
gk kalo dipindahkan? Disana lo dapet fasilitas ko,apalagi yang megang cabangkan
lo..yah pastinya adalah kompensasinya ”(memperjelas
bu gita,bahasanya cuy gk nahan makin seadanya aja bosnya pendi,memang selain
bos.bu gita juga asyik orangnya).
“Ah..yang bener aja
bos.masa saya sihh...memangnya gak ada karyawan yg lain yg memang lebih
berkualitas daripada saya”.(balas pendi).
“Itu sudah pilihan saya,pen...,tinggal sekarangnya kamu mau tidak???” (tegas
bu gita).
“Gimana iaa..??? Saya
pikir2 dulu deh iaa boss, memangnya pastinya dimana seh bos tempatnya?”(tanya pendi).
“Tadi saya lihat kembali
email dari bos besar sih,,Cirebon katanya”(jawab
gita).”
“Ya sudah,saya tunggu
jawaban kamu secepatnya tp jangan lama2 besok atau lusa kamu harus sudah kasih jawaban
ke saya”.(tambah gita mempertegas).
“okeh deh bos...,kalo
gitu saya pulang dulu”(dengan nada
lunglai pendi menjawab).
“oke ditunggu iaa...dan
saya harap berita ini jangan kasih teman yang lain dulu ia pen,,”(sahut gita).
Setelah itu pedi keluar
dari ruangan ibu gita,dengan muka yg agak lesu dia menutup pintu dan keluar
dengan kepala tertunduk yang masih bingung oleh berita yang tersampaikan dari
bosnya. Disatu sisi ada kesenangan untuk maju satu fase dalam karirnya disatu sisi
rasa takut akan berpindah ke tempat yang belum pernah tersinggah olehnya juga
kesiapannya untuk meninggalkan semua yang ada dijakarta,baik teman,lingkungan
juga yang pastinya akan jauh dari kekasihnya L.
Sambil berjalan menuju
keluar kantor dengan langkah gontai...tiba2 kipli menghadangnya kembali untuk
menanyakan kembali.
“Pen...lemes banget
lo...ada pa memangnya,dapet SP ? kusut banget kelihatannya”(ujar kipli).
“Ups..kaget
gua...,gk...gk apa2 ko...hehe.”(sambil
terkejut dan merubah sikap).
“Ah,,lu mah gak asyik
ahh..”(sambil cemberut curiga).
“Gak apa2 ko mas broo,,cuma
masukan aja,,,yodalah gua cabut dulu dah ntar kena macet lagi dah”(jawab pendi sambil bergegas).
“Eh lu gak ambil gaji tuh
di bu Alawiyah???(cetus kipli
mengingatkan pendi).
“oh..iyaa...gua
lupa..wajib tuhh diambil,,makasih banyak ia mas dah ngingetin” (jawab pendi sambil menepuk jidadnya).
“yodah sana buru,,bu
Alawiyah mau pulang tuh...”(balas kembali
kipli).
Sambil berlari menuju
bagian keuangan,pendi menemui bu Awaliyah.
“fuihh...huft...huft...Bu
mau ambil gaji.....”(terengah-engah nafas
pendi sambil mengagetkan bu Awaliyah yang sedang beberes mau pulang).
“Astagfirullaahaladzim,,pendii...ngagetin
aja kamu..(terkejut ibu Awaliyah).
“Giliran ibu mau pulang
kamu dateng...kemana aja sih tadi? (tambah
bu awaliyah).
“iya maaf bu,tadi saya
dipanggil sama ibu gita...fuihh fuhh..(jawab
pendi sambil menetralisirkan nafasnya).
“pendi..pendi..pendi...mana
tadi ya...oh ini dia,,..ini pendi untuk gaji kamu bulan ini..tanda tangani ya untuk
tanda terimanya”(sambil membuka data
keuangan dan memberikan amplop gaji pendi).
“Oke,,makasih banyak
bu...”(tukas pendi sambil menandatangani
tanda terima).
Kemudian pendipun bergegas untuk segera pulang,dalam
perjalanan pulang pendipun masih teringat apa yang telah diberitakan oleh bosnya.
(Berjalan dengan langkah gontai,menatapi
kebimbangan dengan menundukkan kepala).
Akan setibanya ditempat kontrakkan pendipun tak melupakan
untuk menepati apa yang sudah menjadi tanggung jawab bulanannya untuk membayar
rumah kontrakannya,sebelum tiba dirumah ibu win (yg punya rumah) pendipun
berhenti sejenak untuk memisahkan uang pendapatannya (gaji).
“Oh...iyaa..hampir lupa
mumpung inget pisahin dulu dah,,mumpung sepi juga neh jalan” (spontan pendi berucap).
“Dapet berapa iahh gua
bulan ini,,tapi gua full ko masup truss...tu..wa..tu..wa...tu.. wa”(sambil mengebet uang dari amplop gaji).
“sippp...sisanya tinggal
bagi dua ma nyokap...rebes dahh...alhamdulillah’’(senyum mensyukuri pendi).
Setelah sampai pada rumah ibu win.
“Ahh gua gak mau terulang
lagi...gak bakalan gua pencet lagi belnya...”(teringat kesetrum tadi pagi).
“Assalamualaikum,,,assalamualaikumm...bu
win...??? (sambil mengetuk pintu).
Tiba2 yang membuka
pintu adalah Septiana kembali,anak ibu kontrakan.
“Walaikumsalll...lamm,,,ehh
mas pendi lagiii..”(sambil senyum membuka
pintu).
“eh..juga deh ketemu lagi
ma septii...”(sambil membalas senyum).
“pasti mau bayar
kontrakan ia mas???”(tanya septi).
“Iaa tahu aja jadi
malu...”(jawab pendi).
“Mamahnya tapi lagi
keluar mas,,,??”(tambah septi).
“Yahh...yoda gak apa2 deh
titip kamu aja” (jawab pendi).
“oh yoda,,tp ada
syaratnya...???”(cetus septi).
“Duh syarat apalagi
nih,,,”(jawab pendi).
“Cuma minta waktunya
bentar ko mas,,boleh gak”(pinta septi).
“hehhee..dikirain
apa’an...yoyoyo..boleh2,,kapan? (jawab
pendi sambil tertawa).
“yoda duduk dulu
mas,septi ambilin minum dulu iaa...”(ujar
septi).
“gak usah repot2
septi...’’(jawab pendi).
“jadi ngrepotin gua”(pendi sambil garuk2 kepala).
Beberapa saat septi
datang dengan membawa minuman.
‘’Silahkan mas,diminum buatan
aku sendiri nih...hehe..’’(menawarkan
septi).
“memang ada apa sih,
septi ...ada yang penting??? (tanya
pendi).
“Gak ada kok mas,,pengen
ngobrol2 aja,,mas pendikan sibuk mulu..jadi susah ketemunya walau samping2an
tapi gak pernah ketemu..”(jawab septi).
“hehhe..bisa aja kamu
septi...(jawab pendi).
“tuhkan masih septi aja
manggilnya,,NDO mas NDO...inget..”(cetus
septi).
“hahaaha...jadi ketawa
mas pendi dengernya”(jawab pendi).
“Mas,,hmm cewek yang suka
dateng kerumah,,cewek mas yah?”(tanya
septi).
“Mang knapa,,mau tahu
aja” (jawab pendi).
“Ya gak apa2 sihhh,,,Cuma
tanya doang...hehe (tambah septi).
“Iya..itu kekasih mas
pendi..”(jawab pendi).
“Cantik ia..??” (cetus septi).
“Hmm..memangnya
sebenarnya ada hal apa sih yang mau dibicarakan??”(ujar pendi).
“Gini mas,,dikampus
akukan diharuskan ada paktek kerja/magang,,nah aku bingung@**,mas pendi bisa
gak bantu septi?”(tanya septi).
“Ohh...mau tanya itu
tohh,,,hmm..nanti coba mas pendi cari tahu ya,ndo...”(jawab pendi sambil tersenyum).
“yowes...kalo dah gk ada
lagi mas pendi mau pulang iya,dah lepek nih gatel...hehehe“ (tambah pendi).
“yahhkan ndo’ mau
ngobrol2 banyak mas??”(gerutu septi).
“yahh..gampanglah orang2
samping2an juga rumahnya..”(jawab pendi).
“iaa tapi jarang
kelihatan...”(sahut septi).
“hehe..maklum cari duit
septi...”(jawab pendi).
“oke deh mas..makasih
iaa..ndo’ tunggu kabar dari mas pendi J ” (tambah septi sambil tersenyum).
“Sippp insya Alloh”...(jawab pendi mengakhiri pembicaraannya).
Bergegas pendi segera meninggalkan rumah ibu win,dan
menuju ke rumah kontrakannya untuk melepas lelahnya. Dirumah kontrakannya yang
sederhana telah menunggu ibunya yang menunggu penantiann pulang anaknya.
“huft,,alhamdulillah
akhirnya sampai juga...”(ujar pendi
terhadap dirinya sendiri).
“assallamualaikum,,,”(sapa pendi sambil membuka sepatunya).
“walaikumsalam,alhamdulillah
kamu dahpulang nak..”(sahut ibu pendi).
“Iaa bu...,,Tarraa..ini
rejeki ibu,,”(sambil mengejutkan ibunya
pendi memberikan sisa uang dari gajinya yg sudah dibagikan utk keperluannya).
“Alhamdulillah,,,kontrakkannya
sudah belum?”(tersenyum lalu berbalik
khawatir).
“Tenang bu dah semua
pendi bereskan,ibu gak usah khawatir? Pokoknya beres..”(sahut pendi menenangkan dan menghibur ibunya).
“Oh iya bu.nanti pendi
mau bicara ma ibu,,,tapi pendi mandi dulu ya...badan dah lengket dan gatel...”(cetus pendi).
“Ya sudah,ibu siapkan
makan malam dulu buat kamu”(jawab ibu).
“Makasih,bu...(sahut pendi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar